The Hajj Financial Management Agency (BPKH) recently proposed increasing the initial deposit for hajj registration to IDR 35 million. The proposal has drawn various responses from the public, considering that every prospective hajj pilgrim needs to consider the impact on their financial capabilities. However, behind the proposal are a number of reasons that can be understood in the context of effective and sustainable hajj management
Salah satu alasan utama yang dikemukakan oleh BPKH adalah untuk memperkuat pengelolaan keuangan haji secara keseluruhan. Dengan adanya peningkatan setoran awal, diharapkan dana yang terkumpul akan cukup untuk menutupi biaya penyelenggaraan haji yang semakin meningkat. Seiring dengan pertumbuhan jumlah jemaah haji dari tahun ke tahun, biaya operasional yang harus dikeluarkan oleh pemerintah dan lembaga penyelenggara haji turut mengalami peningkatan. Oleh karena itu, melalui setoran awal yang lebih tinggi, BPKH berupaya memastikan adanya dana yang cukup untuk membiayai berbagai aspek, mulai dari transportasi, akomodasi, sampai dengan layanan kesehatan jemaah haji selama berada di Tanah Suci.
In addition, increasing the initial deposit also aims to improve the quality of service during the implementation of the Hajj. BPKH wants every stage of the Hajj journey to be carried out with better and more professional service. By deciding to increase the initial deposit, BPKH hopes to be able to allocate more significant funds for investment in infrastructure, improving facilities, and providing more adequate services for pilgrims. This will certainly have a positive impact on the experience of the Hajj pilgrims, which is certainly highly expected by every prospective pilgrim who wants to perform this holy worship
Namun, perlu diingat bahwa perubahan ini juga menuntut komunikasi yang baik antara BPKH dan masyarakat. Pengusulan ini tetap harus disertai dengan pemahaman yang jelas mengenai tujuan dan manfaat dari kenaikan setoran awal haji. Dalam hal ini, edukasi kepada masyarakat mengenai bagaimana dana tersebut akan dikelola dan digunakan sangatlah penting untuk mendapatkan dukungan dari calon jemaah haji. Transpransi dan pertanggungjawaban akan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan haji yang ada, sehingga mereka merasa lebih nyaman untuk membayar setoran awal yang baru.
In order to address the proposal to increase the initial hajj deposit to IDR 35 million, it is important for all parties to view it from a constructive perspective. As a worship that has a deep meaning for Muslims, the implementation of the hajj should not only be a ritual, but also reflect professional and efficient management. Thus, despite the challenges that must be faced in this process, the BPKH proposal can be considered a positive step towards a better and quality hajj implementation in the future